ZIGI – CEO Meta, Mark Zuckerberg dilaporkan telah memecat 11 ribu orang atau 13 persen dari jumlah keseluruhan karyawan. Pemecatan ini imbas dari anjloknya harga saham perusahaan yang didirikan pada 2004 tersebut.
Ini menjadi pemecatan paling besar Meta sepanjang sejarah. Kendati demikian, Meta memberikan uang pesangon kepada karyawan yang terdampak. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: Meta Terancam Harus Cabut Facebook dan Instagram dari Eropa
Meta Pecat 11 Ribu Karyawan

Mark Zuckerberg dikonfirmasi telah memecat karyawannya sebanyak 11 ribu orang dari total 87.314 orang. Artinya pendiri Facebook yang kini bernama Meta ini memecat setidaknya 13 persen karyawannya.
Berdasarkan laporan Wall Street Journal, Mark mulai memecat karyawannya sejak Rabu pagi, 9 November 2022. Mark sebelumnya sudah membicarakannya kepada para eksekutif Meta. Sementara untuk pemberhentian karyawan dikirimkan melalui email.
“Baru bangun untuk mengetahui bahwa saya telah diberhentikan oleh Meta/Instagram dari email,” manajer untuk produk Instagram melalui unggahan Linkedin, Carlos Giffoni dilansir dari New York Post pada Kamis, 10 November 2022.
Berdasarkan keterangan Giffoni, pemecatan oleh Meta dilakukan secara mendadak tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
“Tidak ada peringatan, dan baru-baru ini diberitahu oleh seorang pemimpin bahwa tim tempat saya bekerja adalah prioritas tinggi dan tidak akan terpengaruh. PHK seluruh perusahaan melalui email. Berkelas. Saya kira saya punya banyak waktu untuk menulis sekarang,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Sumber Daya Manusia Meta, Lori Goler mengatakan karyawan yang terdampak PHK akan diberikan pesangon sekitar empat bulan gaji.
Mark Zuckerberg Minta Maaf

Mark Zuckerberg membagikan pernyataan resmi untuk karyawan Meta terkait pemecatan massal. Kendati demikian, Mark Zuckerberg akui keputusan tersebut bakal sulit diterima oleh karyawan.
“Saya tahu ini sulit untuk semua orang dan saya minta maaf kepada mereka (karyawan) yang terdampak,” bunyi pernyataan Mark Zuckerberg di halaman resmi perusahaan, fb.com.
Menurut Mark Zuckerbeg, pemecatan adalah upaya terakhir yang bisa dilakukannya untuk melihat bagaimana cara perusahaan beroperasi di kemudian hari. Di sisi lain, Mark juga akan membekukan rencana untuk perekrutan karyawan hingga kuartal pertama 2023.
Keputusan Mark Zuckerberg melakukan PHK massal mengingat pendapatan Meta yang semakin menurun. Meski pada kuartal III tahun 2022, Meta melesat naik sebanyak 19 persen menjadi US$ 22,1 miliar (Rp346,8 triliun) namun penjualan keseluruhan turun sekitar 4 persen atau sekitar 27,71 miliar (Rp 434 triliun) secara tahunan.
Sebab pendapatan yang semakin menurun, Mark Zuckerberg akhirnya memilih untuk jalan terakhir yakni pemecatan massal yang dilakukan sejak Rabu, 9 November 2022.
Baca Juga: Badai Ekonomi, Google Mulai Kurangi Perekrutan Karyawan Baru
- Editor: Jean Ayu Karna Asmara