ZIGI – Perusahaan OpenSea mengabarkan harus memotong jumlah karyawan karena harga kripto yang makin jatuh. CEO OpenSea memastikan para pegawai akan mendapat pesangon layak hingga bantuan pencarian dan penempatan kerja.
Sebelum ini OpenSea telah menghadapi beberapa kali masalah, mulai ancaman phising hingga peretasan. Simak berita lengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Cara Daftar OpenSea dan Trik Jual NFT Seperti Ghozali Everyday
Karyawan OpenSea di PHK Setelah Penjualan NFT Down

Co-founder dan CEO OpenSea, Devin Finzer mengabarkan berita PHK tersebut lewat akun Twitter @dfinzer pada Jumat, 15 Juli 2022. Ia membagikan surat panjang mengenai berita tersebut.
”Kami membuat keputusan yang sangat menyedihkan dan sulit, dengan mengurangi jumlah tim hingga 20%. Dan hari ini kami mengucapkan selamat tinggal kepada banyak teman dan member tim OpenSea,” tulis Devin Finzer dalam surat.
Dalam surat yang sama, Devin mengungkapkan situasi ini didasarkan pada kondisi ekonomi yang tidak menentu. OpenSea telah beberapa kali menghadapi badai NFT, tapi menurut Devin, keadaan sekarang berbeda,
“Kenyatannya kita telah masuk dalam situasi tidak terduga, kombinasi dari badai kripto dan juga ketidakstabilan ekonomi secara menyeluruh. Kami butuh waktu untuk mempersiapkan perusahaan dengan kemungkinan adanya penurunan berkepanjangan.”
Saat ini kurva transaksi NFT telah bergerak lurus dan bahkan nyaris terjun. Hal ini terjadi di perusahaan seperti Coinbase yang baru rilis pasar NFT awal tahun 2022. Namun pada Juni 2022, Coinbase telah melepaskan 1100 karyawan.
Devin memastikan setiap pegawai sudah mendapat pesangon, pemberitahuan PHK yang layak, perawatan kesehatan sepanjang tahun 2022, hingga bantuan penempatan kerja. Melansir dari The Verge, saat ini OpenSea masih memiliki 230 orang yang masih bekerja di perusahaan.
OpenSea Menghadapi Banyak Masalah

Selain persoalan penjualan NFT yang jeblok dan harga kripto yang jatuh hingga jumlah pesaing yang terus bertambah, OpenSea akhir-akhir ini menghadapi banyak masalah.
The Verge mencatat beberapa maalah OpenSea yang menganggu jalannya bisnis ini:
- Bug di situ memungkinkan beberapa hacker mengambil NFT berharga mahal dari pemiliknya, dengan harga lebih rendah dari yang sudah ditetapkan.
- Februari 2022, serangan phising (teknik penipuan) membuat NFT seharga Rp25 miliar dicuri begitu saja.
- Nate Chastain, mantan kepala produk OpenSea, ditangkap karena menyalahgunakan aksesnya. Ia membeli beberapa NFT sebelum barang tersebut ditampilkan di Open Sea. Dengan begini, ia bisa mendapatkan uang dari jumlah kenaikan NFT tersebut. Saat ini Nate telah ditangkap.
- Pada akhir Juni 2022, vendor untuk pengiriman email mencuri daftar alamat email pengguna OpenSea. Kepemilikan ini dapat meningkatkan risiko pengguna OpenSea bisa jadi korban phising.
Sepertinya, keputusan OpenSea juga berkaitkan dengan keadaan ekonomi dunia. Saat ini beberapa negara tengah mengalami inflasi alias kenaikan harga barang dan jasa yang membuat ekonomi masyarakat makin sulit. Dari berbagai laporan, Amerika Serikat telah mencapai nilai inflasi hingga 9,1 %.
Baca juga: Data Pengguna Bocor, OpenSea Peringatkan Bahaya Phising
- Editor: Erika Rizqi Rachmani