ZIGI – Y20 mengakhiri Pra KTT ke-4 di Manokwari, Papua Barat pada Minggu, 16 Juni 2022. Di dalam Pra-KTT ini, pemuda-pemudi diajak untuk berdiskusi di sektor ekonomi kreatif agar mampu menciptakan lapangan kerja yang inklusif bagi setiap kalangan.
Jovial da Lopez turut menjadi salah satu pembicara lho. Lalu seperti apa jalannya acara Pra KTT ke-4 Y20? Berikut beritanya.
Baca Juga: Mengenal 10 Finalis Y20 Awards dari Indonesia
Dorong Ekonomi Kreatif yang Inklusif

Ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang digemari oleh para Gen-Z sebagai tempat untuk mencari penghasilan tambahan ataupun bekerja full time. Dalam Pra-KTT Y20 ke-4 yang diadakan di Manokwari, Papua Barat, tema ini menjadi perbincangan hangat antar para peserta dan panelis.
Head of Arts and Creative Industries Britisth Council Indonesia, Camelia Harahap menjelaskan bahwa industri kreatif tidak hanya untuk menciptakan keuntungan namun juga menciptakan kesempatan bagi setiap orang. Industri kreatif harus mampu menyediakan akses dan peluang yang setara bagi setiap kelompok masyarakat.
Usaha di bidang ekonomi sosial kreatif telah banyak membantu anak muda, penyandang disabilitas, perempuan, untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam bekerja. Hal ini sesuai dengan target SDGs nomor delapan yaitu menciptakan lapangan kerja yang layak.
Salah satu panelis yang hadir, Dissa Ahdanisa menjelaskan bahwa ekonomi yang inklusif dapat membantu banyak orang khususnya para penyandang disabilitas. Berangkat dari masih banyaknya penyandang disabilitas yang belum memiliki pekerjaan, pada tahun 2015 lalu, Dissa pun mendirikan Fingertalk, sebuah kafe yang mempekerjakan para disabilitas.
Hadirnya Fingertalk diharapkan mampu untuk memutus stigma bahwa penyandang disabilitas tidak mampu untuk bekerja dengan baik.
Dissa menuturkan bahwa di Indonesia ada 11 juta penyandang disabilitas di Indonesia, dan 1,5 juta di antaranya berasal dari golongan tidak mampu, yang memiliki akses minim ke peluang kerja dan pendidikan formal.
Jovial Ajak Membuat Konten yang Berdampak

Panelis lain yang hadir adalah Chief Creative Officer Narasi, Jovial Da Lopez. Di forum tersebut Jovi juga menyampaikan pengalamannya sebagai konten kreator.
Jovial menyebut bahwa konten yang ia buat banyak memuat tentang budaya Indonesia. Hal ini tidak lepas dari pengalamannya sebagai seorang anak diplomat yang harus berpindah-pindah negara sejak kecil.
Dalam forum tersebut, Jovial juga menyampaikan bahwa pemerintah harus membantu para konten kreator untuk membantu meningkatkan kemampuan mereka.
Namun konten kreator tersebut haruslah yang memiliki kemampuan dan konten yang berkualitas, karena selama ini pemerintah hanya fokus kepada jumlah konten saja.
Jovial berpesan agar setiap konten kreator untuk membuat konten yang tak hanya sekedar mencari viral, namun juga mampu beresonansi ataupun menyampaikan pesan dan kritik yang konstruktif.
Pra KTT Y20 Hasilkan Pesan Manokwari

Dalam Pra KTT Y20 keempat ini, panelis dan peserta merumuskan dokumen Pesan Manokwari. Pesan Manokwari berisikan pesan-pesan terkait keberagaman dan ekonomi yang inklusif bagi pemuda.
Ada 24 pesan yang tercantum di dalam Pesan Manokwari yang digolongkan dalam lima subtema yaitu pendidikan inklusif, ekonomi kreatif, budaya dan toleransi, kepemimpinan pemuda dan keterlibatan masyarakat, teknologi dan akses digital.
Itu tadi keseruan penyelenggaraan KTT Y20 Ke-4 di Manokwari, Papua Barat. Acara ini diharap mampu menginspirasi para pemuda pemudi untuk bergerak menciptakan ekonomi sosial yang kreatif dan inklusif.
Baca Juga: 10 Finalis Y20 Awards 2022 dari Luar Negeri
- Editor: Raynard Kristian Bonanio
Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 Oktober 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.