ZIGI – Ekonomi dunia mengalami pertumbuhan yang lambat terutama di Amerika Serikat, China, dan Eropa. International Monetery Fund (IMF) alias lembaga Dana Moneter Internasional mengumumkan peringatan ini pada Selasa, 26 Juli 2022.
Jika tidak ada pencegahan pasti, maka resesi global dipastikan terjadi pada tahun 2023. Simak berita lengkapnya dibawah ini!
Baca juga: Mengenal Stagflasi, Indikator Resesi yang Disebut Bank Dunia
IMF Perkirakan Resesi Global Akan Jatuh Tahun 2023 Jika Tidak Segera Ditangani

Melansir dari New York Times dalam acara World Economic Outlook yang diselenggarakan pada Selasa, 26 Juli 2022, IMF menyebutkan prospek ekonomi semakin memburuk beberapa bulan belakangan. Hal ini disebabkan antara lain perang Rusia-Ukraina, inflasi, hingga pandemi yang belum sepenuhnya selesai. Jika berlanjut, ekonomi dunia akan mencapai titik terendah sejak tahun 1970.
Dari proyeksi April, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global hanya berada di angka 3,2% saja pada tahun 2022. Nilai tersebut turun nyaris setengah dari tahun lalu, yang bisa mencapai angka 6,1%. Perlambatan ini, menurut New York Times, salah satunya disebabkan karena bank sentral dunia menaikkan suku bunga untuk meredam laju inflasi.
Saat ini tingkat inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa secara umum berada di angka 6,6% untuk negara-negara ‘kaya’. Sementara dengan tingkat ekonomi berkembang berada di nilai 9,5%.
Perang Rusia-Ukraina juga punya dampak terhadap pertumbuhan ini, terutama jika Rusia menutup aliran gas ke Eropa. Dengan skenario di atas, kemungkinan tahun 2023, masyarakat akan terhantam resesi global dengan pertumbuhan ekonomi hanya berada di kisaran angka 2% saja.
Resesi adalah menurunnya tingkat ekonomi suatu negara yang bisa memicu kenaikan jumlah pengangguran akibat tutupnya pabrik dan rendahnya daya beli masyarakat. Resesi juga bisa menaikkan angka kemiskinan suatu negara.
Kondisi Ekonomi RI Bakalan Naik di Tengah Ancaman Resesi Ekonomi

Meski tengah dibayangi ancaman resesi ekonomi global, tapi melansir dari Katadata.co.id pada Rabu 27 Juli 2022, Indonesia kemungkinan akan mengalami pertumbuhan ekonomi tahun 2023 nanti. Hal ini dilihat dari beberapa faktor, terutama permintaan ekspor yang masih tinggi tahun depan, biaya pinjaman yang murah dan mudah didapat, hingga tingkat konsumsi yang masih tinggi di kalangan masyarakat.
Jika ketiga faktor di atas bisa dipertahankan, Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi hingga 5%-5,2%. Selain itu, komitmen pemerintah Indonesia untuk memberikan kemudahan finansial bagi dunia usaha juga berperan menjaga stabilitas ekonomi negara.
Angka perkiraan 5%-5,2% di atas lebih tinggi dibanding perkiraan pertumbuhan tahun 2022 yang berada di nilai 4,8%. Meski begitu, dengan adanya berita resesi ekonomi dunia, tidak ada salahnya untuk menghadapi kemungkinan terburuk dengan menyiapkan cadangan tabungan hingga pastikan punya jaminan perlindungan kesehatan.
Baca juga: Badai Ekonomi, Google Mulai Kurangi Perekrutan Karyawan Baru
- Editor: Erika Rizqi Rachmani