ZIGI – The Federal Reserve atau dikenal sebagai The Fed resmi menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 1,5-1,75%. Kenaikan ini sesuai dengan prediksi pasar yang menyebut bahwa Jerome Powell dkk akan menaikkan suku bunga yang lebih agresif.
Pada bulan lalu, The Fed menyebut akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin, jauh di bawah keputusan yang dikeluarkan sebesar 75 basis poin. Kenaikan ini menjadi yang tertinggi selama 28 tahun terakhir.
Lalu apa itu suku bunga acuan dan bagaimana dampaknya terhadap ekonomi? Berikut penjelasannya.
Baca Juga: Bill Gates Sebut Kripto dan NFT Didasarkan pada Teori Kebodohan
The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan

Pada Kamis, 16 Juni 2022 waktu Indonesia, Bank Sentral Amerika atau The Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin. Kenaikan menjadi yang terbesar setelah sebelumnya The Fed menaikkan suku bunga acuan secara agresif di tahun 1994.
Kenaikan ini juga menjadi yang tertinggi dalam dua tahun terakhir sejak pandemi Covid-19 terjadi pada Maret 2020.
Keputusan The Fed untuk melakukan hal tersebut tak lain adalah untuk menstabilkan harga serta antisipasi dampak inflasi tinggi yang kini sedang terjadi di Negara Paman Sam. Tercatat pada Mei 2022 lalu, inflasi di Amerika menyentuh angka 8,6 persen, menjadi yang tertinggi dari empat dekade terakhir.
Inflasi tinggi tidak hanya terjadi di Amerika melainkan di berbagai belahan dunia lainnya.
Gubernur Bank Sentral Amerika, Jerome Powell menyebut lewat kebijakan ini, bank sentral mencoba untuk menurunkan angka inflasi kembali di angka 2 persen, sembari menjaga pasar tenaga kerja tetap kuat. Meskipun begitu, kebijakan ini membutuhkan waktu untuk memberikan dampak positif bagi ekonomi.
Apa itu Suku Bunga Acuan dan Dampaknya

- Editor: Raynard Kristian Bonanio