ZIGI – Belum lama ini viral video CCTV seorang pria tidak bertanggung jawab mengganti barcode QRIS kotak amal di sejumlah masjid di Jakarta. Pelaku rupanya mantan pegawai bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dengan inisial IML.
Sebab kejadian ini, banyak orang mulai khawatir ketika akan melakukan transaksi melalui QRIS. Lantas bagaimana cara mengetahui bahwa barcode QRIS tersebut palsu atau tidak? Yuk simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: Mengenal dan Cara Pakai QRIS, Bisa Dipakai Transaksi di 4 Negara
1. Pindai dari Barcode Lembaga Resmi

Secara fisik, barcode QRIS cukup sulit untuk dibedakan. Namun, suatu lembaga biasanya memiliki kode tertentu untuk transaksi. Sementara itu, barcode QRIS yang selama ini banyak digunakan merupakan barcode yang berada di bawah pengawasan Bank Indonesia.
Melansir dari situs BI (Bank Indonesia), ketika merchant ingin menggunakan QRIS maka harus membuka rekening atau akun penyelenggara QRIS yang sudah berizin dari BI. Kemudian merchant sudah bisa menerima pembayaran melalui barcode (QR).
2. Jangan Buru-buru Transaksi

Apabila kesulitan menilai apakah barcode tersebut asli atau palsu maka tanyakan kepada petugas yang menyediakan barcode QRIS tersebut. Hal ini penting dilakukan apabila stiker barcode ditempel di lokasi publik seperti halnya yang terdapat pada kotak amal masjid.
Berbeda jika barcode yang terdapat pada toko atau warung makan. Sebagai antisipasi, alangkah baiknya menanyakan kembali keaslian stiker barcode itu.
3. Cek Link QRIS

Sebelum melakukan transaksi, kamu bisa mengecek bagian URL QRIS. Perlu diwaspadai apabila ada link atau URL yang dipersingkat ketika tampil saat memindai QRIS. Pasalnya, ketika seseorang sudah menggunakan QRIS maka tidak bisa mempersingkat URL.
Untuk mencegah hal ini terjadi, sebaiknya telusuri terlebih dahulu melalui mesin pencarian. Kamu juga bisa menilik secara langsung kode QR di toko untuk menemukan barang yang kamu cari.
4. Cek Secara Fisik

Seperti yang sudah disinggung di atas, untuk mengecek keaslian QRIS suatu lembaga cukup sulit dilakukan. Namun, kamu bisa mengantisipasi apakah QRIS tersebut asli atau tidak dengan melihat stiker yang ditempelkan.
Pastikan untuk stiker kode QR tidak ditempelkan di atas kertas. Jika ada tumpukan stiker sebelumnya, sebaiknya urungkan untuk transaksi atau bisa tanyakan terlebih dahulu alasan penumpukan stiker dari pihak merchant.
5. Kenali Jenis Pembayaran QRIS

QRIS biasanya hanya mengakomodir pembayaran dengan dua mode yakni Merchant Present Mode (MPM), dan Customer Presented Mode (CPM). Namun, implementasi penggunakan mode pembayaran QRIS ini sudah ditetapkan oleh pihak BI.
Sementara pihak yang bisa memproses QRIS adalah PJSP (Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran) yang nantinya harus mendapatkan izin dari BI. Nah, menariknya aplikasi PJSP seperti mobile banking biasanya dilengkapi fitur yang bisa mendeteksi atau mencegah adanya transaksi dari merchant palsu.
6. Cek Pemberitahuan

Apabila terlanjur telah melakukan transaksi maka cek pemberitahuan. Sebab, setiap konsumen akan mendapatkan pemberitahuan apabila pembayaran berhasil dilakukan. Apabila konsumen mencurigai adanya penipuan maka bisa menghubungi PJSP terkait.
Demikian langkah mudah agar tidak terjebak oleh barcode QRIS dari merchant palsu. Sebab maraknya pindai QRIS ditempat umum, sebaiknya waspada dengan mengenali QRIS dari lembaga resmi.
Baca Juga: Perbedaan QRku dan QRIS, Fitur Transfer Barcode BCA Dihapus Hari Ini
- Editor: Jean Ayu Karna Asmara