ZIGI – Salah satu perhatian ulama bagi milenial yang menginjak usai 25 tahun adalah membeli rumah pribadi. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), setidaknya ada 3 alasan kenapa anak muda sebaiknya menyusun rencana untuk membeli rumah sedini mungkin, pertama karena harga tanah terus naik, usia yang main bertambah, hingga lahan yang kian terbatas.
Namun tentu saja mendapatkan rumah impian perlu usaha keras karena biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Untuk itu, OJK menyusun lima tips beli rumah untuk para milenial yang masih kebingungan. Apa saja yang perlu diperhatikan? Yuk simak selengkapnya hanya di artikel Zigi.id bawah ini.
Baca juga: Gen Z Paling Hobi Belanja Fashion Secara Kredit Pakai PayLater
1. Tentukan Batas Harga Rumah yang Rasional

Menerntukan budget awal untuk membeli rumah berpengaruh pada banyak hal. Misal rumah yang ingin dibeli ada di angka minimal Rp350 juta dan maksimal Rp750 juta. Perkiraan biaya tersebut harus dihitung berdasarkan jumlah gaji yang masuk tiap bulan (dikurangi kebutuhan pokok) dan juga tabungan yang ada.
Jika budget sudah berhasil ditentukan dengan berbagai pertimbangan keuangan, angka minimal itu jadi dasar untuk survei lokasi rumah. Menurut data dari Ojk.go.id, setiap tahun rumah bisa mengalami kenaikan harga hingga 7 persen. Sebagai contoh, jika rumah yang diinginkan berada di angka Rp390 juta, maka 5 tahun yang akan datang, harga naik sekitar Rp490 juta.
2. Terapkan Sikap Menabung

Bagi kaum muda yang memlih mengajukan kredit untuk pembelian rumah, maka Kredit Pembelian Rumah (KPR) bisa jadi andalan. Namun KPR juga mensyaratkan uang muka bagi peminjam dengan jumlah yang tidak sedikit.
Supaya keuangan sehari-hari tidak terganggu, maka menabung bisa jadi salah satu cara jitu. Menurut OJK, uang tabungan sebaiknya diambil 30% dari gaji perbulan. Jika sudah gajian, langsung pisahkan uang kebutuhan sehari-hari dan tabungan di rekening yang berbeda.
Berikut penghitungan dari OJK dengan asumsi penghasilan perbulan mencapai Rp5,5 juta:
Asumsi Penghasilan Rp5,5 juta Per Bulan
- Dikurangi sedekah (10%) Rp550 ribu
- Menabung (30%) Rp1,65 juta
- Bayar hutang (20%) Rp1,1 juta
- Konsumsi (40%) Rp2,2 juta
- Editor: Erika Rizqi Rachmani