ZIGI – Saham ataupun reksadana menjadi instrumen yang paling umum digunakan untuk investasi. Investor kini mulai mencari keutungan maksimal dengan melakukan diversifikasi, salah satunya lewat investasi karya seni rupa fisik seperti lukisan, patung, karya seni kayu, dan lainnya.
Karya seni buatan Claude Monets atau Claudio Picasso contohnya, menjadi instrumen yang menghasilkan miliaran rupiah. Selain itu, mengoleksi karya dari artis kontemporer seperti Andy Warhol dan Jean Michel Basquiat juga dapat memberikan keuntungan.
Sedangkan di Indonesia, ada hasil karya Raden Saleh, Affandi, Hendra Gunawan, dan pelukis lainnya. Lalu apa saja tips yang patut kalian ingat sebelum berinvestasi melalui koleksi karya seni? Yuk simak artikel selengkapnya di bawah ini!
Baca Juga : 5 Kebiasaan Bill Gates yang Bisa Ditiru, Termasuk Memilih Partner
1. Alihkan Perhatian Kepada Seniman Muda

Salah satu tantangan dalam melakukan investasi melalui koleksi karya seni rupa adalah harga yang mahal. Sebut saja lukisan karya Raden Saleh yang pernah terjual hingga puluhan miliaran rupiah di luar negeri.
Namun kalian bisa memulai mengoleksi karya seni rupa dengan harga terjangkau lewat mencari seniman-seniman muda yang potensial. Karya seniman muda biasanya memiliki harga yang tidak semahal karya monumental seperti milik Raden Saleh ataupun Picasso.
2. Fokus ke Satu Genre atau Periode

Saat memulai investasi di pasar saham, tentunya seseorang akan fokus di sektor yang ia kuasai. Hal ini juga sama dalam investasi karya seni.
Ada beberapa genre ataupun periode seni yang perlu diperhatikan secara seksama. Fokus ini juga penting agar bisa memahami nilai dan sejarah dari suatu karya seni yang ingin diincar.
Tentukan pilihan kalian, entah menyukai ekspresionisme, surealisme, abstrak, karya-karya bergaya renaissance ataupun seni kontemporer.
- Editor: Raynard Kristian Bonanio